Jumat, 03 Juni 2011

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan mikrobiologi
2. Mahasiswa mampu menggunakan alat pengambilan sampel dengan baik dan benar
3. Mahasiswa mampu menggunakan metode dan cara pengambilan sampel dengan benar

B. DASAR TEORI
Macam – macam sampel air :
1. Sampel air kran
2. Sampel sumur gali
3. Sampel sungai
4. Sample kolam renang
5. Sample mata air / sumber
6. Sample danau / rawa – rawa
7. Sampel limbah
Sampel air yang diambil harus dalam keadaan steril. Hal ini dimaksudkan agar air yang diambil mengandung bakteri yang murni berasal dari air tersebut, sehingga diperlukan teknik- teknik pengambilan air sampel yang benar.

C. ALAT dan BAHAN
- Botol sampel dengan tali dan pemberat
- Botol sampel tanpa tali dan pemberat
- Kruistang
- Spiritus / alkohol
- Alat tulis
- Korek api
- Kertas label / etiket
- Tas sampling
- Kapas
- Benang kenur


D. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, kami hanya melakukan praktek pengambilan sampel air sungai di lingkungan Poltekkes. Kami hanya menggunakan botol dengan tali dan pemberat, botol yang kami gunakan sebelumnya sudah disterilkan . Kemudian botol dapat digunakan untuk pengambilan sampel air sungai. Kertas pembungkus dibuka dan tangan tidak boleh menyentuh pembukaan botol. Tutup botol dibuka kemudian mulut botol dibakar dengan kruistang yang ujungnya dibalut kapas dan spiritus kemudian dibakar. Botol ditenggelamkan minimal 25 cm dari permukaan air sungai. Air di ambil sebanyak 2/3 dari volume botol. Sebelum ditutup kembali, mulut botol disterilkan terlebih dahulu dengan cara yang sama yaitu dibakar menggunakan kruistang yang diberi kapas dan spiritus/alkohol yang tersulut api.
Botol yang sudah steril diberi label atau etiket dengan data sebagai berikut:
- Nama Pengirim
- Alamat Pengirim
- Tanggal Pengiriman
- Jenis Sampel
- Asal Sampel
- Jenis Pemeriksaan
setelah diberi etiket, botol dibungkus kembali dengan kertas sampul secara rapi dan siap untuk diperiksa.

E. KESIMPULAN
- Sebelum dan sesudah pengambilan air sampel, botol yang digunakan harus steril
- Jenis air sampel ada tujuh yaitu sampel air kran, sampel sumur gali, sampel ar sungai, sapel kolam renang, sampel mat air/sumber, sampel danau/rawa-rawa, sampel air limbah














PEMERIKSAAN MPN (Most Probable Number) COLIFORM dan E. COLI



A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kualitas air terhadap pencemaran E.Coli
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan E.Coli pada air kran

B. DASAR TEORI
Pemeriksaan bakteriologis air bersih ditujukan untuk melihat adanya kemungkinan pencemaran oleh kotoran maupun tinja. Bakteri yang termasuk jenis coliform antara lain Eschericia coli, Aerobacter aerogenes, dan Eschericia freundii. Sifat bakteri golongan coliform adalah berbentuk batang, tidak dapat membentuk spora, gram negatif, hidup aerob atau anaerob fakultatif, dan dapat meragikan laktosa dengan membentuk gas.
Pada pemeriksaan indikator pencemar air (pemeriksaan MPN) ada 3 teknik dasar, yaitu: uji pendugaan/presumptive test, uji penetapan/comfirmed test, dan uji lengkap/complete test. Test dugaan pada pemeriksaan air ada 2 jenis ragam, yaitu: Ragam 5: 1 : 1, yang digunakan untuk memeriksa sample yang telah mengalami pengolahan misalnya air mineral dalam kemasan dan air PDAM. Serta Ragam 5 : 5 : 5 yang digunakan untuk sample yang belum mengalami pengolahan misalnya air kolam atau air sungai.
C. ALAT dan BAHAN
1. Alat
 Inkubator
 Rak kayu
 Lampu spiritus
 Tabung reaksi
 Tabung durham
 Ose tumpul

2. Bahan
 Sampel air kran
 Media lactosa bort single strenght
 Media lactosa bort triple strength
 Media BGLB

D. HASIL PENGAMATAN
No Hari dan Tanggal pengamatan Jumlah tabung (+) gas keterangan
10 ml 1 ml 0,1 ml
1 Jumat , 3 Desember 2010 5 0 0 Menggunakan ragam 5 : 1 : 1
2 Senin, 6 Desember 2010 0 0 0

E. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami menyiapkan 5 tabung reaksi yang sudah diisi dengan lactosa bort triple strength dan didalam tabung juga terdapat tabung durham, 2 tabung reaksi yang diisi lactosa bort single strength dan didalam tabung juga terdapat tabung durham. Mengambil sampel air kran kemudian masukkan air tersebut ke dalam 5 tabung reaksi lactosa bort triple strength yang masing – masing tabung diisi 10 ml dengan menggunakan pipet ukur, 1 tabung lactosa bort single strength sebanyak 1 ml dan 1 tabung lactosa bort single strength sebanyak 0,1 ml atau 2 tetes air sampel. Campur air sampel dengan cara digojok perlahan. Kemudian masing – masing tabung reaksi diletakkan pada rak kayu dan diberi kode/label dan ditutup dengan kapas, diletakkan pada gelas kimia dan kemudian diikat menjadi satu lalu pada bagian atas gelas kimia dibungkus dengan kertas sampul coklat. Selanjutnya dieramkan/diinkubasi pada suhu 37 0C selama 48 jam atau 2 hari.
Setelah 2 hari diinkubasi, 5 tabung lactosa bort triple strength terdapat gelembung udara atau terdapat gas, itu berarti positif terdapat bakteri. Sedangkan tabung 1 ml dan tabung 0,1 ml tidak terdapat gas, itu berarti negative terdapat bakteri. Perlakuan selanjutnya adalah tes penegasan, 5 tabung yang positif masing – masing diambil sampelnya menggunakan ose tumpul ke tabung yang berisi BGLB steril, kemudian sampel diinkubasi selama 24 jam pada suhu 44 0C.

F. KESIMPULAN
- Air kran yang berasal dari air PDAM tidak mengandung bakteri Eschericia coli
- Pemeriksaan MPN melalui tahapan pendugaan dan tahapan penegasan

3 komentar:

  1. klo boleh tw ne sumbernya dari mna ya ??
    dr depkes atw buku mgkn ??
    mhon ntk dbls atw bsa dkirik via email adjie_fkm08uad@yahoo.com
    trmksh

    BalasHapus
  2. salam dr malaysia..terima kasih atas entri ini.. banyak membantu saya dalam methodology untuk kajian saya..

    BalasHapus